Berjumpa Habiburrahman El Shirazy, Novelis No.1 Indonesia



Habiburrahman El Shirazy, Novelis No.1 Indonesia. Hari Minggu tanggal 2 Juni 2013 saya diperjumpakan Alloh SWT dengan beliau. Sebenarnya saya sudah lama berjumpa sastrawan-sastrawan kelas dunia di Negeri ini. MH Ainun Najib, WS Rendra, Ibu Camana (Gurunya Alm.Chrisye). Namun saya mendapat pelajaran yang sangat penting dari beliau semua. Pelajaran itu adalah TAWADUK'. 

Beliau-beliau semua diatas itu "Enggan" disebut sebagai orang sukses.
Siapa bilang Hidup ini "HARUS" SUKSES !!! 
Orang kita ini tiap hari sudah jelas-jelas sholat tiap hari ! Rajin ! Khusuk !
itu masih di akhir surah Al Fathehah masih membaca " Ihdinasshirotol Mustaqim ". 
Ngerti Posisinya ? 
Bukan kalau sudah sholat itu Berez !! Sukses !! Kabul !! Diridhoi !! itu NDAK GITU !!
Setiap sholat kita harus minta ke Alloh dianugrahi Jalan Yang Lurus ! 
Besok sholat lagi masih minta gitu lagi dan bacaannya sama.

JADI HIDUP INI PERJUANGAN BUKAN KESUKSESAN !!!

Ihdinashirotol mustaqim itu diakhir-akhir surah alfathehah lho, dan kita wajib baca.
Diawal itu malah setor terus .... 
Muji Alloh ... Bismillahirrokhmanirrokhim...
Muji Alloh lagi .... Alkhamdulillahirobbil'alamin ...
Muji Alloh lagi .... Arrokhmanirrokhim ....
Muji lagi .... Maaliki yaumiddin ...
Muji lagi ... Iyyaka na'budu waiyyaka nasta'in...
Baru boleh minta .... Iyyakanakbudu waiyyaka nasta'in...
Baru boleh minta lagi ... Ihdinashirotol Mustaqim ......... 

Jadi tugas kita di bumi ini Mengabdi ke Alloh SWT.
Mereka semua adalah Hamba-Hamba Alloh SWT yang dengan Karya-karyanya, menjadi jalan banyak orang Mendekat ke Alloh SWT, itulah kesuksesan sejati.

Subkhanalloh rupanya ada nama saya di buku  kumpulan cerpen " Mahkota untuk Emak " karya Widhi Utami
Sahabatku yang Alloh Muliakan .... 
Menulis itu tidak mudah ... Kalau menulis yang disukai Alloh SWT. Karena ketika kita menulis itu masyaalloh bisa menjadi gudang dosa. Ada tulisan yang mengada-ada, diada-adakan, ditambah-tambah, didramatisir. Ada juga menulis cerita Amal, maka jadi Ria' dan hilang pahalanya. Bisa jadi dosa, tambah dengki, tambah takabur, belum lagi menertawakan episode kehidupan orang lain. Bisa jadi tulisan itu pamer ilmu, pamer bahasa asing, bisa jadi menjadi gurau, nyrempet menertawakan bentuk badan orang, maka tidak mudah.

Bila mau menulis, tanya dalam hati, Perlukah saya menulis ? Apa manfaatnya tulisan ini ?
Apakah Alloh SWT Ridho dengan tulisan saya ? Apakah ada orang yang selamat dan makrifat gara-gara tulisan saya ? Bila itu jawabanya "Tidak" maka Diam jangan nulis. baik itu Menulis di Facebook, Menulis di Twitter, Menulis di Blogger, dan Menulis di media apapun.

Perlukah saya menulis ? Apakah sangat bermanfaat tulisan saya ini ? Apakah jadi amal atau jadi dosa ? Jangan segala ditulisi dan dikomentari. Jangan menulis kecuali yakin tulisan kita Manfaat. Bila tulisannya bernada mengeluh ! Hati-hati, tulisan kita dibaca oleh Alloh SWT. Alloh SWT Maha Melihat dan Maha Menyaksikan Tulisan Kita. Takdir demi Takdir dalam Hidup kita ini adalah Karunia Alloh SWT. Jangan mengeluh dengan cara menuliskannya, namun tulislah hikmah dan syukur, karena sudah diukur oleh Alloh SWT.

Memamerkan Penderitaan ke Orang, itu seperti Mengadukan Perbuatan Alloh ke Makhluk. itu Tidak Bagus ! Ciri khas orang yang tidak sabar adalah ngadu ke makhluk atas perbuatan Alloh !
Sedangkan Alloh membuat cobaan ke kita supaya bersih, kita tidak ridho, dan ngadu kepada manusia dengan cara membicarakan dan menuliskannya. Bayangkan ! Mengadukan Perbuatan Alloh Yang Maha Agung ! Kepada manusia yang Amat Lemah !
Ini kan sangat tidak etis... 

Jangan suka memelas, menghiba, dan mengeluh dengan manusia dengan cara menulis atau berbicara. Tenang saja..... Tulislah apapun yang menjadikan siapapun yang membacanya menjadi jalan manfaat, dan menjadi semakin Yakin dan Dicintai Alloh.


Jangan lupa baca yang ini juga



0 comments:

Post a Comment

Ucapan Syukur

Ya Alloh terimakasih tak terucapkan tak terkirakan tak terwakilkan oleh segala bahasa, jika Engkau biarkan aku memilih akan lahir sebagai siapa dan menjadi apa, Jika Engkau memerdekakan aku untuk sepenuhnya mengurusi hidup matiku sendiri, tanpa Engkau bersedia menawanku di dalam kuasa rizkimu di dalam penjumlahan dan perhitunganmu, di dalam janji jalan keluar bagi masalah-masalahku, di dalam anugrah dan hidayahmu, ya Alloh bagaimana aku punya pengetahuan secuil saja untuk mampu memulai hari.