MOTOR GEDHE
Alkhamdulillah, Alloh yang merencanakan segala sesuatu selalu tepat sesuai dengan kebutuhan. Sebelum punya motor saya jalan kaki dan naik bus selama bersekolah, semester tiga sampai semester enam saya bersama safir (sepeda ontel) yang bersamanya saya berkeliling Yogykarta. Selama pindah kampus di Akakom saya jalan kaki bahkan berkilo-kilo meter, kalau capek sering saya duduk-duduk di pinggir jalan atau ke warung angkringan dan sering saya berbicara banyak hal dengan orang-orang yang duduk disana.
Hikmahnya adalah saya jadi mengerti bagaimana nikmatnya sehat dan memiliki kaki. Saya jadi mengerti bagaimana rasanya jadi wong cilik. Akibatnya saya selalu menghargai siapa saja yang jalan kaki, tanpa merendahkan mereka. Alkhamdulillah... Setelah lulus kuliah akhirnya Alloh menitipkan motor juga, sebuah kendaraan yang dengan kendaraan itu bisa mendekat ke Alloh. Apalah artinya punya motor yang bagus bila diri saya lebih buruk dari pada motornya.
Saya sangat berharap agar si pemiliknya dapat lebih indah dan lebih gagah dari pada motornya, sebagaimana namanya kesatria penunggang kuda oleh sebab itu saya sangat berterimakasih bilamana teman, saudaram, dan orang tua selalu mengkoreksi kelemahan saya, insyaalloh saya akan berusaha memperbaikinya.
0 comments:
Post a Comment