BERSAMA KAKEK DARI AYAH
MBAH KAKUNG, kerap kami memanggil beliau. Dulu kakek bekerja sebagai penghulu di Pengadilan Agama Ambarawa. Jadi kalau ada yang menikah di kota saya, kakek berlaku sebagai penghulunya. Kakek juga dikenal oleh masyarakat sebagai ulama, beliau sering diundang di acara kemasyarakatan untuk mengisi ceramah, maupun di masjid-masjid di Ambarawa. Ketika saya pergi ke rumah kakek disana terdapat berartus kitab kuno dengan aksara arab pegon, terdapat 2 almari besar. Setelah kakek wafat semua kitab itu diserahkan kepada ayah saya, namun dikarenakan ayah tidak pernah mengaji di pondok maka kitab-kitab itu diminta oleh paman yang mengerti tentang kitab-kitab tersebut.
Ketika nenek wafat saya ikut menghantarkan jenazah nenek ke pemakaman, makam nenek digali di sebelah makam kakek, ketika sampai penggalian sampai dasar tanah, terlihat tubuh kakek yang masih utuh dengan kain mori yang masih putih, subkhanalloh... ternyata tubuh kakek yang telah dikubur belasan tahun yang lalu masih utuh, asya melihat dengan mata kepala saya sendiri. Alloh yang maha mengerti segala sesuatu... yang pasti anak cucunya bangga punya kakek yang sholeh. Semoga kakek diangkat sebagai waliyulloh (kekasih Alloh) yang masih hidup selalu, disamping Alloh SWT... Amin ya robbal'alamin.
0 comments:
Post a Comment