PROFESI

Guru, Tentara, Uztad, Kyai, dll jangan dijadikan profesi !

Bila Guru dibayar itu bukan Guru mencari bayaran, tetapi tugas negara wajib menghidupi pendidikan, wajib menghidupi kesehatan masyarakat, wajib menghidupi Agama, dan wajib menghidupi kebudayaan manusia.
Sekarang Filosofi Konstitusi kita tidak memperhitungkan itu.

Jadi kita jadi dokter, punya rumah besar, tiangnya sebelah kiri hasil dari orang sakit kangker 30 orang, tiang sebelahnya hasil dari orang sakit ginjal, dst.

Karena itu buah dari Kebaikan hati buah dari pertolongan kepada sesama umat manusia ini di kapitalisasikan, di komoditikan. Alat kedokteran (suntik, obat, gedungnya, kacanya, dll) itu semua memang butuh biaya dan itu HARUS Pemerintah yang membiayai. Tetapi ketika dokter memegang-megang pasien dan menolong pasien itu jangan dihargai, jangan dikomoditikan. Klo itu di komoditikan itu peluang anda untuk menolong sesama umat dan berkasih sayang ko dihargai.

 Pernah makan MIE INSTANT ? Supermie, Indomie, dst. Itu pabrik terbesar kan BOGASARI (Indofood yang punya Indosemen), nah Pabrik ini menguasai AUSTRALIA.. 80% Gandum Australia dia yang ambil, jadi Sangat Kaya. Total kekayaan mereka tidak lebih dari 45 Triliun. Tomy Winata mungkin bisa 5 kali lipat, 3 konglomerat Indonesia lainnya ada dibawahnya. Artinya klo dijumlah keseluruhan paling hanya sekitar 400 Triliun. PERTAMINA saja, itu omsetnya 450 Triliun, Jadi tidak benar klo konglomerat itu terkaya di Indonesia. Orang yang paling kaya di Indonesia kita tidak pernah tahu, karena mereka ada di kerajaan sendiri, yang kerajaan Indonesia tidak bisa masuk kedalamnya. Jadi Bogasari, Indofood, Pertamina itu hanya salah satu BUMN. Padalah BUMN Indonesia itu jumlahnya 220 buah (PLN, Telkom, PJKA, Perhutani, dll) Jadi INDONESIA ITU KAYA RAYA !!!.

Orang yang kaya raya ini bikin system komunikasi dengan mengumumkan dan memberi kesan nasional bahwa yang menjadi pencoleng dari ekonomi indonesia adalah swasta-swasta yang 1/10 nya saja ndak ada tadi. Trus kita diminta benci kepada Konglomerat.

Jadi sebenarnya SETIAP BAYI LAHIR DI INDONESIA ITU BISA DIKASIH 10 JUTA RUPIAH oleh pemerintah Indonesia. TIDAK MUNGKIN ORANG INDONESIA BAYAR SEKOLAH ..... Klo BUMN itu benar2 bekerja untuk kepentingan APBN. Jadi teman-teman Sesungguhnya Seluruh BUMN itu menjadi aset 70% keuangan Indonesia. Yang Konglomerat dan kita kita ini masuk 30%.

Nah 70% ini tidak pernah terkait dengan kesejahteraan kita sebagai RAKYAT.

Jadi bayangkan klo Aset BUMN-BUMN tadi benar2 masuk menjadi APBN. Jadi MUSTAHIL KLO ORANG INDONESIA ITU SUSAH !!!! MUSTAHIL ... Mesir saja yang miskin seperti itu SEKOLAH GRATIS sampai TAMAT.

Itu belum BHMN (Bukan BUMN tetapi milik negara) yang curang kepada negara, Misalnya UGM, UI, ITB, dll. BHMN bedanya sama BUMN sama Perusahaan itu apa ? Sama aja... ! Klo UGM ini BHMN maka dia wajib bayar Sewa Tanah, Sewa Gedung Ke Rakyat yang dia pakai sejak tahun 1945 dulu. Sejak jadi BHMN jangan minta uang dari APBN untuk menggaji Dosen dan Karyawan, karena UGM memungut UANG BIAYA KULIAH yang dipungut dari RAKYAT. Berarti APBN Negara kita tidak dikurangi oleh adanya BHMN-BHMN. Asik tho....

Perusahaan-Perusahaan Pendidikan ini adalah Perusahaan yang mengambil uang sebanyak-banyaknya dari Wali Murid, tetapi mereka tidak mau membayar karyawan dan gurunya sendiri, tetapi tidak mau membayar tanah dan gedungnya sendiri, dan tidak mau membeli alat-alat peraga sendiri, tetep bikin proposal agar dibantu oleh Departemen kementrian.

Jadi klo begitu... MEMANG TIDAK BISA DIAPA-APAKAN INI NEGARA KITA INI. ini harus ada REVOLUSI LUAR BIASA !!! Karena lubang tikusnya itu, lubang untuk mengambil harta rakyat itu sudah tidak bisa di Cover lagi, saking banyaknya... Bahkan untuk membuat Undang-Undang itu diniati untuk membuat LUBANG TIKUS. Amandement-Amandement Undang-Undang juga dibuat untuk menciptakan Lubang Tikus.

Menghakimi Nasrudin saja menjadi multi tafsir dari 1 atau 2 buah pasal, karena pasalnya itu dibikin dulu dengan lubang-lubang tikus, sehingga dia relatif terhadap tafsir.       

Jangan lupa baca yang ini juga